Senin, 24 Juli 2017

Penjelasan dan Cara Kerja Konsep Internet

Pengguna internet yang sudah mencapai milyaran orang akan terus bertambah dengan adanya sistem Internet of Things (IoT) dimana bukan hanya perangkat komunikasi dan komputer saja yang terhubung ke internet akan tetapi segala perangkat elektronik akan di kendalikan dengan internet atau melalui wi-fi. Tidak hanya itu, seluruh barang fisik yang dipasang modul elektronik dengan fungsi pengendalian yang terkoneksi dengan internet merupakan konsep Internet of Things secara umum.
Definisi Internet of Things (IoT)
Things artinya segala, artinya apapun yang terhubung ke internet termasuk dalam definisi internet of things (IoT). Artinya semua barang fisik yang dapat di-monitor dan dikendalikan dari jarak jauh menggunakan internet adalah IoT. Konsep IoT ini akan sangat mendorong perkembangan big data dan penggunaan data center di Indonesia, oleh karena itu pemerintah Republik Indonesia sudah merenanakan membangun pusat data ter-sentralisasi.
Konsep dan Cara Kerja Internet of Things
Konsep IoT ini sebetulnya cukup sederhana dengan cara kerja mengacu pada 3 elemen utama pada arsitektur IoT, yakni: Barang Fisik yang dilengkapi modul IoT, Perangkat Koneksi ke Internet seperti Modem dan Router Wirless Speedy seperti di rumah anda, dan Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base.
Seluruh penggunaan barang yang terhubung ke internet akan menyimpan data, data tersebut terkumpul sebagai ‘big data’ yang kemudian dapat di olah untuk di analisa baik oleh pemerintah, perusahaan, maupun negara asing untuk kemudian di manfaatkan bagi kepentingan masing-masing. Disinilah peran penting pemerintah Republik Indonesia dalam menjaga ketahanan negara dari sisi sistem informasi.

Fungsi Internet of Things

Dengan prinsip tujuan utama dari IoT sebagai sarana yang memudahkan untuk pengawasan dan pengendalian barang fisik maka konsep IoT ini sangat memungkinkan untuk digunakan hampir pada seluruh kegiatan sehari-hari, mulai dari penggunaan perorangan, perkantoran, rumah sakit, pariwisat, industri, transportasi, konserverasi hewan, pertanian dan peternakan, sampai ke pemerintahan.
Dalam tujuan tersebut, IoT memiliki peran penting dalam pengendalian pemakaian listrik, sehingga pemakaian listrik dapat lebih hemat sesuai kebutuhan mulai dari tingkat pemakaian pribadi sampai ke industri. Tentunya selain untuk tujuan penghematan IoT juga dapat dipakai sebagai sarana kemajuan usaha, dengan sistem monitoring maka kebutuhan usaha dapat lebih terukur.
IoT juga sangat berguna dalam otomatisasi seluruh perangkat yang terhubung ke internet dimana konfigurasi otomatisasi tersebut dapat di sesuaikan dengan mudah tanpa harus datang ke lokasi perangkat tersebut. Baik untuk alasan keamanan untuk wilayah yang tidak mungkin dimasuki manusia, maupun untuk alasan jangkauan terhadap perangkat yang akan di kendalikan tersebut.

Manfaat Internet of Things

Berikut beberapa manfaat teknologi IoT untuk berbagai sektor.
Monitoring Lingkungan
IoT dapat berguna untuk “melihat” kondisi air secara real-time di waduk, irigasi bagi para petani untuk informasi debit air masih banyak atau tinggal sedikit, di laut sebagai mitigasi bencana ke para pelaut dan nelayan. Sehingga memudahkan para pelaku sektor real dalam mempertimbangkan kebutuhan mereka secara lebih tepat.
Kebakaran hutan juga dapat di cegah dengan sistem pencegahan kebakaran yang ter-integrasi, dengan data laporan titik panas dari satelit yang terhubung langsung ke sistem penyemprotan air di titik lokasi kebakaran maka dapat lebih memungkinkan api di padamkan lebih cepat.
Perusahaan Air Minum juga dapat mengukur tingkat kualitas air yang akan di salurkan ke pelanggan sehingga dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan dapat mengukur kebutuhan kimia penjernih air.
Pengelolaan Infrastruktur
Seperti kereta api, ‘IoT’ ini dapat dipakai untuk mendeteksi kondisi jalur kereta aman di lintasi atau tidak, sehingga dapat membuka tutup palang pintu kereta secara otomatis tanpa harus khawatir penjaga kereta sedang terlelap tidur.
Demikian untuk lalu lintas jalanan, sistem pengalihan kemacetan dapat di mungkinkan. Artinya jika suatu jalan sedang macet, maka pengguna jalan yang dengan tujuan ke arah jalanan yang macet itu dapat di alihkan secara otomatis dengan sistem rambu otomatis, misal jika jalan arteri macet sedangkan jalan tol dalam kota kosong maka satu jalur di jalan tol dapat di gunakan secara gratis untuk pengendara jalan umum.
Untuk di pelabuhan, IoT dapat digunakan untuk manifest ribuan barang dalam satu kapal atau container, sehingga data manifest dapat lebih cepat tersedia. Dan sangat memungkin untuk sistem monitoring pelabuhan yang berguna baik untuk operator pelabuhan maupun untuk pengguna.
Sensor Peralatan
Kebanyakan biaya konsumsi peralatan di pertambangan di ukur berdasar kapasitas dan pengalaman saja, dengan IoT perusahaan tambang dapat mengukur peralatan mana yang BBM nya sudah mau habis, berapa stok BBM di site, peralatan mana yang olinya harus di ganti, dan lain sebagainya sehingga dapat terukur secara cepat dan tepat. Hal ini sangat memungkinkan karena modul IoT dapat memberikan informasi langsung dari mesin atau peralatan di tambang.Demikian untuk di perkapalan, di pabrik industri dan juga tentunya di infrastruktur IT perkantoran modern. Tentunya teknologi ‘IoT’ sangat bermanfaat dalam mengawasi peralatan yang digunakan untuk operasional perusahaan agar kebutuhan-kebutuhan terhadap perangkat tersebut dapat lebih terukur dan optimal.
Bidang Kesehatan
Kini peralatan kedokteran lebih dapat di hubungkan dengan internet sehingga lebih mudah dalam pengawasan, para dokter secara khusus dapat memantau kondisi pasien tanpa harus melakukan kunjungan ke kamar pasien tersebut. Sehingga biaya kunjungan dokter ke pasien dapat berkurang, bayangkan jika anda di rawat di rumah sakit dan tiap hari di kunjungi dokter hanya diberikan senyum atau di tempelkan tangannya ke jidat anda maka anda harus bayar Rp. 200.000 setiap ‘tindakan medis’ tersebut, tentunya hal tersebut sudah tidak diperlukan lagi jika rumah sakit diwajibkan melakukan sistem pengawasan pasien terpusat, cukup data pasien yang dapat mengarah kritis saja yang secara real-time dapat terus terpantau oleh para dokter bahkan saat mereka main golf sekalipun, sehingga tanggung jawab moril para dokter juga dapat di tingkatkan. Ini selaras dengan revolusi mental.
Otomasi Gedung dan Perumahan
Internet of Things yang merambah pada pengguna elektorik rumahan dapat memudahkan orang untuk berbagai hal. Misal untuk yang paling boros listrik seperti AC split, jika anda lupa mematikannya maka biaya listrik berjalan terus bagaikan air terjun.. dengan aplikasi home management maka anda dapat mematikan AC dan lampu di rumah anda atau menyalakannya kembali sebelum anda tiba di rumah.
Gedung perkantoran dapat lebih mengoptimalkan seluruh fasilitas yang ada, baik untuk penghematan listrik maupun untuk pengendalian gedung terintegrasi. Sebagai contoh, gedung dengan multi tenant dapat lebih meningkatkan keamanannya dengan sistem sidik jari untuk tamu, para tamu untuk kantor tertentu wajib memberikan sidik jarinya ke aplikasi undangan data ke kantor, sehingga ketika tamu kantor tersebut datang maka cukup tempelkan sidik jari maka mulai dari pintu gerbang gedung sampai lift mana yang akan di pakai sudah tersedia secara khusus.
Kesimpulan:
Era Big Data sudah masuk ke Indonesia yang akan terus berkembang secara srastis dengan masuknya komponen IoT ke Indonesia. Manfaat Internet of Things ini cukup banyak bagi masyarakat Indonesia, namun perlu pengaturan yang bijak agar tidak menjadi sesuatu yang negatif baik dalam skala perorangan sampai sekala nasional.
Pemerintah perlu mengantisipasi kebutuhan ruangan data untuk era big data ini, dengan perencanaan strategis dalam membangun data center yang bebas atau netral dari kepentingan network operator tertentu, tentunya pemerintah dapat secara efektif mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan data center tersebut untuk melayani masyarakat lebih baik.
Demikian sedikit penjelasan mengenai Internet of Things (IoT) dan contoh kegunaannya pada beberapa sektor aktifitas di dunia modern.

 

 

Network Operation Center (NOC)


Network Operation Center (NOC) Adalah tempat administrator yang mengawasi, memantau dan mengamankan jaringan komunikasi. Berupa sebuah ruangan yang berisi visualisasi dari jaringan atau jaringan yang sedang dipantau, workstation di mana status rinci jaringan dapat dilihat, dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mengelola jaringan.

NOC merupakan perangkat infrastruktur yang melakukan fungsi-fungsi pengaturan, pengendalian, dan pengawasan jaringan (network) sedemikian rup sehingga dapat berfungsi sesuai dengan standar pelayanan yang diberikan.
Tugas NOC adalah menangani konfigurasi dan perubahan manajemen jaringan, network security, performance dan policy monitoring, pelaporan, jaminan kualitas, scheduling dan dokumentasi dengan memanfaatkan kemampuan management network, monitoring dan analysis tools.
NOC memberikan kemudahan kepada user dalam melakukan aktivitas koordinasi operasi dengan semua pendukung dan vendor terkait dengan fungsi network. Kegiatan pada NOC adalah memberikan support selama 24 jam dengan aktivitas sebagai berikut :
1.    Memonitor operais semua hubungan backbone dan pendukung jaringan lainnya.
2.    Menjamin bahwa server dan pelayanan bekerja secara terus menerus selama 24 jam.
3.    Memberi jaminan untuk mendukung kualitas layanan jaringan kepada pengguna.
4.    Perbaikan semua masalah jaringan dan sistem terkait.
5.    Membuka pelacakan dan resolusi dokumentasi permasalahan pada sistem jaringan.
Agar NOC dapat berfungsi seusai dengan standar layanan yang telah ditetapkan maka perlu suatu disain khusus yaitu : memperhatikan penempatan peralatan dan pengaturan suhu udara sehingga sesuai dengan kebutuhan; menempatkan peralatan pemadam kebakaran; pembatasan akses; pengunaan raised floor sebagai sirkulasi suhu udara dan jalur kabel.
Ruang ini dipergunakan oleh staff IT yang hanya mempunyai otoritas untuk mengontrol Server atau peralatan lainnya yang ada di dalam ruang server dan ruangan MDF/Telecomm. Setiap staff IT tersebut harus memiliki keahlian khusus dalam menangani setiap system dan hardware yang ada.
Ruangan NOC adalah ruangan yang berisi peralatan-peralatan yang sangat vital bagi keberlangsungan sustem jaringan di lingkungan penyedia layanan internet sehingga perlu tingkat pengamanan yang ekstra ketat. Oleh karena itu dibuat akses masuk yang terbatas bagi staff IT tertentu yang memiliki wewenang.

MEMAHAMI INFRASTRUKTUR JARINGAN INTERNET
Richardus Eko Indrajit Internet dikatakan sebagai sebuah sistem jaringan yang terbentuk dari beragam kumpulan sub-sub jaringan komputer yang tersebar di berbagai belahan bumi. Karena setiap bentuk jaringan komputer, kecil maupun besar, dapat dengan mudah dihubungkan ke dunia maya ini, maka secara kontinyu dan eksponensial, komunitas internet pun bertambah besar. Karakteristik yang demikian mengakibatkan internet tumbuh dengan pesat, tanpa ada pihak-pihak yang mengatur perkembangannya. Secara alami, pertumbuhan internet dapat dianalogikan seperti organisme (semacam mahkluk hidup), tumbuh secara pasti menjadi semakin besar dan dewasa. Berdasarkan fakta ini terlihat, bahwa secara tidak sengaja, internet telah menjadi suatu sistem yang terdesentralisasi ke beragam pusat-pusat komunitas digital (Kosiur, 1997). Tidak ada satu lembaga pun yang dapat “memerintah” komunitas yang melakukan interaksi di dunia maya, termasuk negara Amerika Serikat sebagai pelopor teknologi ini.
Secara fisik, infrastruktur jaringan internet membentuk struktur pohon hirarkis. Kabel transmisi berkecepatan tinggi (high-speed backbone networks) berfungsi sebagai tulang punggung utama dari sistem komunikasi ini. Contohnya adalah media transmisi yang dibangun dan dimiliki oleh MCI dan AT&T (yang menghubungkan benua Amerika dengan negara-negara di belahan bumi lainnya). Akses kepada infrastruktur berkecepatan tinggi ini dapat dilakukan melalui simpul-simpul komunikasi yang dinamakan sebagai Network Access Points (NPSs), yang dibangun oleh berbagai perusahaan seperti Sprint dan Pacific Bell. Simpul-simpul inilah yang menjadi “entry point” bagi berbagai jaringan regional semacam CERFnet, Uunet, dan PSInet yang keberadaannya tersebar di berbagai negara di dunia. Jaringan regional ini biasanya akan membagi beban “traffic” yang dimiliki ke berbagai simpul NAPs agar tidak terjadi proses “bottleneck” yang menyebabkan berkurangnya kecepatan akses ke “main backbone”. Di level terendah, Internet Service Providers (ISPs) menyediakan jasanya untuk menghubungkan individu maupun korporat ke infrastruktur internet melalui salah satu jaringan regional yang ada. Dari struktur ini terlihat, bahwa kinerja koneksi internet, sangat bergantung dengan kinerja rute yang dilalui, mulai dari pemakai (user) sampai dengan ke “internet backbone”. Seperti diketahui bersama, jaringan fisik internet melibatkan beragam jenis perangkat keras dan perangkat lunak yang diproduksi oleh berbagai perusahaan besar di dunia. Untuk memungkinkan dilakukannya komunikasi antar komponen-komponen yang berbeda tersebut, tentu saja dibutuhkan aturan-aturan atau standard yang disepakati bersama (protokol). Salah satu protokol yang disepakati untuk dipergunakan diseluruh dunia adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Bagaimana sebenarnya cara kerja TCP/IP dilihat dari prinsip-prinsip komunikasi data? TCP/IP sebagai salah satu protokol memiliki tugas utama untuk mengelola jaringan operasi komputer agar proses komunikasi dan lalu lintas data dapat berjalan dengan baik. Pada tingkat paling atas, protokol mengatur kerja aplikasi agar dapat dipergunakan secara efektif oleh pengguna (user), sementara di tingkat paling rendah protokol berfungsi mengubah data menjadi paket-paket sinyal digital yang siap untuk ditransmisikan melalui beragam medium dari satu tempat ke tempat lainnya.

Untuk memudahkan dan memungkinkan komunikasi antar berbagai jenis perangkat keras dan perangkat lunak, International Standards Organization (ISO) mengembangkan standar arsitektur jaringan (network layers) yang terdiri dari 7 (tujuh) tingkat (layer). Model ini dinamakan sebagai OSI Reference Model. Ada dua prinsip utama yang dianut oleh OSI Reference Model ini, yaitu: Open Systems; dan Peer-to-Peer Communications. Prinsip open systems berarti bahwa beberapa sistem berbeda yang berada dalam satu layer yang sama dapat dengan mudah saling berkomunikasi dan tukar menukar data (tanpa harus ada proses konversi), sementara prinsip peer-to-peer communications berarti bahwa data yang “diciptakan” oleh sebuah layer diperuntukkan untuk layer yang sama pada sistem yang berbeda. Walaupun harus melalui layer-layer lainnya dalam proses pengiriman atau penerimaan, data yang ditransmisikan sama sekali tidak dirubah, hanya ditambahkan beberapa data yang diperlukan untuk menjalankan fungsi jaringan pada layer tersebut. Layer tertinggi dinamakan sebagai Application Layer, karena berhubungan langsung dengan aplikasi yang dipergunakan oleh user dalam menjalankan fungsi komputernya. Layer ini merupakan bagian yang paling transparan di mata pengguna internet (user). Fungsi dari layer ini adalah untuk melakukan transfer data (dalam bentuk “application messages”) dari satu tempat ke tempat lainnya. User mengenal beberapa cara untuk melakukan transfer ini, seperti melalui email dan website. Protokol-protokol yang biasa digunakan untuk melakukan proses pada layer ini adalah FTP (File Transfer Protocol), HTTP (Hypertext Transfer Protocol), SNMP (Simple Network Management Protocol), dan DNS (Domain Naming Service). Protokolprotokol lainnya yang kerap pula dipergunakan sehubungan dengan fungsi-fungsi transmisi file pada How do I use the Bits Physical wiring medium for that step? Physical How do I make Frames Ethernet, PPP each step in that route? Data Link Which route do I Packets IP, ARP follow to get there? Network Where is the Multiple packets TCP, UDP partner? Transport Who is the Session messages partner? Session Encrypted data, compressed data What does the data look like? Presentation FTP, HTTP, SNMP, DNS Application messages What data do I send to my partner? Application Information TCP/IP Protocols Transferred Layer Functions How do I use the Bits Physical wiring medium for that step? Physical How do I make Frames Ethernet, PPP each step in that route? Data Link Which route do I Packets IP, ARP follow to get there? Network Where is the Multiple packets TCP, UDP partner? Transport Who is the Session messages partner? Session Encrypted data, compressed data What does the data look like? Presentation FTP, HTTP, SNMP, DNS Application messages What data do I send to my partner? Application Information TCP/IP Protocols Transferred Layer Functions 3 internet adalah SMTP (Simple Mail Transport Protocol), POP (Post Office Protocol), IMAP (Internet Mail Access Protocol), dan MIME (Multimedia Internet Mail Extensions). Di bawah layer ini, terdapat Presentation Layer dan Session Layer yang berfungsi untuk mengolah data selanjutnya dari Application Layer ke dalam bentuk yang lebih ringkas dan aman (encrypted and compressed data). Protokol TCP/IP sendiri baru ditemui pada Transport Layer (untuk TCP) dan Network Layer (untuk IP). Pada Network Layer, IP berfungsi untuk menyediakan alamat atau kode bagi sistem jaringan yang terkoneksi ke internet. Protokol lainnya yang berfungsi membantu IP dalam menentukan alamat bagi perangkat keras jaringan lain adalah ARP (Address Resolution Protocol). Sementara TCP yang berada satu layer di atasnya bersama-sama dengan protocol lain (UDP = User Datagram Protocol) pada dasarnya berfungsi menentukan ukuran paket maksimum yang dapat digunakan dan melakukan “kalibrasi” terhadap transmisi pada saat yang sama. TCP biasanya dipergunakan jika kualitas jaringan yang ada sangat baik, sementara untuk situasi sebaliknya, UDP lebih cocok untuk dipergunakan. Melalui pemaparan singkat mengenai konsep infrastruktur jaringan internet ini terlihat bahwa diperlukan jejaring (internetworking) yang baik antara satu sistem dengan sistem lainnya untuk mendapatkan kinerja transmisi yang cepat. Lebar pita (bandwidth) yang besar pada suatu jalur transmisi belum tentu menghasilkan kinerja komunikasi yang cepat pada sebuah sistem karena pada dasarnya masih ada layerlayer dan hirarki koneksi yang terhubung dengan jalur ini. Dengan kata lain, manajemen perusahaan harus mengetahui betul rute-rute transmisi mana saja yang harus dilalui oleh sistem jaringan internal perusahaannya sebelum masuk ke internet (dan terhubung ke mitra bisnis atau pasar konsumen) untuk mengetahu kelebihan dan kekurangan skenario infrastruktur yang dimiliki. Dari analisa inilah akan didapatkan “the real speed” dari sistem jaringan sebuah perusahaan yang tentu saja merupakan salah satu variabel bersaing dengan para kompetitor

{ 2 komentar... read them below or Comment }

majas dalam novel sang penandai

Judul buku : “ KISAH SANG PENANDAI “ BAB II MEMBACA SASTRA A.     Menentukan Kata Yang Bermakna Simbolik/Majas/Kias Dalam Karya...

Followers

Cari Blog Ini

statistik

stastistik

- Copyright © azizahwidya - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -